Kutatap matanya,
Ucapan mulutnya,
Jatuhan keringatnya,
Dan lembut suaranya
Tanpa kusadari, aku melewatkannya
Seorang pahlawan tanpa sayap,
Seorang wanita pekerja keras,
Dan Seorang wanita panutan
Lantas aku tidur dihadapannya,
tertidur lelap dengan mimpi,
Lalu akupun terbangun, kudengar suara
Kudengar tangis,
Kudengar curahan hati,
Dan kudengar namaku.
Tanpa kusadari aku melupakannya,
Sesosok wanita dengan hati baja
Sesosok wanita penuh kasih sayang
Sesosok wanita yang tak kenal mengeluh,
Ibu aku memang anakmu,
Tetapi tak seharusnya aku kau anggap seperti itu,
Baktiku kepadamu tak seperti apa yang kau beri kepadaku,
Wahai Ibu maafkanlah aku,
Tetesan air matamu, semoga menjadi Segumpal keberkahan
Dan Segumpal keringatmu, biarlah menjadi segumpal rezeki untukmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar